Setahun sekali, umat muslim di dunia merayakan Idul Adha, atau biasa
disebut sebagai hari raya Qurban yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Selain melaksanakan ibadah haji di Baitullah, umat muslim juga
disyariatkan untuk menyembelih hewan Qurban. Mengapa Allah memerintahkan
kita untuk menyembelih hewan qurban dan bukannya membagi-bagikan
makanan pokok atau yang sejenisnya? Berikut ini adalah salah satu hikmah
perintah menyembelih hewan qurban.
Hewan qurban, baik berupa
kambing atau sapi, adalah sumber protein hewani yang sangat baik.
Protein dalam daging kambing atau sapi dicerna dan diserap lebih baik
daripada sumber protein nabati seperti kedelai atau kacang-kacangan
lainnya. Protein dalam daging dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
dalam tubuh kita, mulai dari pembentukan enzim, hormone, system
kekebalan tubuh, perbaikan jaringan tubuh yang rusak, bahkan pembentukan
dan pemeliharaan otak pada manusia. Asupan protein yang tidak mencukupi
kebutuhan akan menghambat fungsi-fungsi sistem ini. Hal ini tentu
berbahaya, sebab sebagian materi penyusun protein tidak dapat dibentuk
oleh tubuh sehingga kekurangan materi ini akan menyebabkan kelainan pada
tubuh manusia.
Asupan protein yang bermutu dapat dipenuhi salah
satunya dengan mengkonsumsi daging sebagai salah satu sumber protein
hewani. Akan tetapi, konsumsi daging dan protein hewani lain oleh
masyarakat Indonesia masih tergolong sangat rendah saat ini. Menurut
Menteri Pertanian, Suswono, konsumsi daging di Indonesia tahun 2010
rata-rata hanya 7 kg per kapita per tahun (anataranews.com).
Padahal, menurut pedoman umum gizi seimbang (PUGS), daging atau pangan
hewani penukarnya seperti ikan, telur, susu, dan unggas sebaiknya
dikonsumsi sebanyak 2 – 3 porsi sehari dengan takaran per porsi sebanyak
50 gram. Jadi, apabila dikalkulasi jumlah yang pangan hewani berupa
daging atau penukarnya adalah 100 – 150 gram sehari atau setara 36,5 –
54,7 kg per kapita per tahun.
Di antara jenis pangan hewani
lainnya, daging memang termasuk bahan pangan yang mahal. Tidak heran
apabila konsumsinya lebih rendah dibandingkan jenis pangan hewani lain,
terutama oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah yang mungkin hanya
menyantap daging setahun sekali di hari qurban ini. Oleh karena itu,
adanya kebijakan syariat berqurban berupa penyembelihan hewan untuk
dibagikan dagingnya kepada fakir miskin merupakan bukti bahwa Islam
sangat memperhatikan semua aspek kebutuhan manusia, termasuk asupan
gizi. Selain mengajarkan kita untuk berbagi, syariat ini juga mengajak
kita untuk lebih memperhatikan asupan gizi saudara kita yang rendah
aksesibilitas pangannya.
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment